Sofyan Assyiefa

Komite Islam-Kristen untuk Perlindungan Yerusalem dan Tempat-Tempat Suci, menyerukan negara-negara Arab, negara Muslim dan dunia internasional untuk ikut turun tangan menghentikan maki meluasnya serangan orang-orang Israel ke Masjid Al-Aqsa, terutama para pemukim Yahudi ekstrimis yang berulangkali berusaha menerobos dan menyerbu ke dalam masjid. Sekretaris Komite Dr Hanna Issa menyatakan, serangan-serangan yang dilakukan ke Masjid Al-Aqsa, upaya untuk mengambilalih Masjid Al-Aqsa dan tindakan para pemukim Yahudi yang ingin menghancurkan masjid untuk “mendirikan kuil” di lokasi masjid itu, sudah sangat serius dan harus dihentikan. Dr Issa menambahkan, otorita Israel juga membuat jaringan terowongan di bawah masjid Masjid Al-Aqsa, dan masih terus melakukan penggalian di bawah masjid yang bisa membahayakan pondasi masjid. “Pemukim Yahudi mengepung masjid dengan sejumlah pos-pos pemeriksaan, dan sekarang secara terbuka, mereka sudah berani mengatakan akan menghancurkan Masjid Al-Aqsa

Perhatian dunia tertuju ke Turki. Beberapa hari ini, publik dihebohkan dengan terungkapnya sebuah misteri yang terkandung dalam Injil berusia 1500 tahun yang tersimpan di Turki. Yang membuat heboh, Injil kuno itu mengungkap sebuah fakta yang mengguncang keimanan, terutama bagi umat Kristiani. Betapa tidak. Injil Barnabas itu mengajarkan ajaran yang berbeda dibanding doktrin Kristen dunia. Ya, Injil Barnabas itu meyakini Yesus (Isa) sebagai utusan, bukan Tuhan. Menurut Huffingtonpost, Injil Barnabas pun meyakini adanya utusan (nabi) penerus risalah Isa, yang berasal keturunan Nabi Ismail, yakni Nabi Muhammad SAW. Barnabas dipercayai sebagai salah seorang murid Isa di Yerussalem. Barnabas yang bernama asli Yusuf, bersama para murid lainnya menyebarkan ajaran Isa. Barnabas adalah seorang Yahudi suku Lewi yang berasal dari Siprus. Dalam Wikipedia, Hajj Sayed berpendapat. terdapat pertikaian antara Paulus dan Barnabas dalam surat Galatia ketika keduanya menjalani misi dakwah menuju